Presiden Minta Petani Tingkatkan Ketahanan Pangan

Posted on Selasa, 11 September 2007 by Longky Djanggola

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta para petani di Indonesia agar meningkatkan ketahanan pangan dengan cara mengotimalkan potensi lahan pertanian di sekitarnya.

"Saya minta petani dapat mengembangkan dan mengoptimalkan potensi lahan tamanan pangan yang ada, guna meningkatkan ketahanan pangan," kata Presiden ketika bertatap muka dengan ribuan petani sebelum melakukan panen raya padi di Desa Nambaru, Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi-Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Senin pagi.

Pada kesempatan itu, Presiden Yudhoyono juga meminta Menteri Pertanian dan para Kepala Daerah untuk membantu para petani dalam meningkatkan ketahanan pangan.

Pada acara panen raya ini, Kepala Negara sempat menyabit beberapa rumpun tanaman padi yang sudah menguning, lalu diikuti oleh Ibu Negara Ny. Ani Yudhoyono, Mentan Anton Apriontono, Gubernur Sulteng Bandjela Paliudju, Bupati Parimo Longki Djanggola, serta kemudian dilanjutkan oleh ribuan petani setempat secara bersamaan.

Presiden juga sempat membawa hasil panenannya ke mesin perontok padi yang sudah
disediakan Pemkab Parimo di sekitar lokasi panen raya. Khabarnya, sampel hasil panen padi di areal seluas 923 hekter tersebut dibawa ke Jakarta untuk dilakukan penelitian lebih lanjut oleh instansi teknis.

Bupati Janggola, dalam paparannya pada kesempatan itu, melaporkan bahwa luas panen padi di daerahnya pada 2006 mencapai 49.386 hektar dengan total produksi sebanyak 134.647 ton. Dengan demikian, jika dibanding dengan jumlah penduduk yang ada, masih terdapat surplus beras sekitar 80.000 ton.

Kabupaten Parimo yang sekitar separuh penduduknya adalah transmigran merupakan sentra produksi beras terbesar di Sulteng, bahkan merupakan andalan dalam memasok stok beras nasional di provinsi ini.

Selain itu, katanya, uoaya mendorong peningkatan produksi sektor pertanian tanaman pangan di daerahnya, mendapat dukungan 856 kelompok tani yang tergabung dalam 116 gabungan kelompok tani.

Janggola juga melaporkan kalau daerahnya selama ini menjadi produsen kakao terbesar di Provinsi Sulteng, dengan total produksi rata-rata setiap tahun mencapai 45.000 ton.

Provinsi Sulteng sendiri merupakan penghasil kakao terbesar di Indonesia dengan produksi berkisar 200 ribu ton setiap tahun, atau 46 persen dari produksi nasional sebanyak 420 ton. Sebagian besar hasil produksi kakao (dalam bentuk biji asalan) ini diekspor ke Malaysia, Singapura, China, dan sebagian kecil lagi ke Amerika serikat.

Usai melakukan panen raya padi, Presiden kembali lagi ke Palu guna menghadiri acara
Peluncuran Program Nasional pemberdayaan Masyarakat Mandiri, sekaligus peresmian sejumlah proyek pembangunan di Kota Palu.

Turut menyertai kunjungan kerja Presiden ke Kabupaten Parimo, selain Ibu Negara Ny. Ani Yudhoyono dan Mentan Anton Apriontono, juga Menko Kesra Abu Rizal Bakri, Menteri PU Joko Kirmanto, Mensos Bachtiar Chamsyah, Sekkab Sudi Silalahi, Menag Maftuh Basyuni, Menkes Siti Fadilah Supari, dan Kepala BIN Syamsir Siregar. (*)

0 Responses to "Presiden Minta Petani Tingkatkan Ketahanan Pangan":